Carlos Sitepu, seorang mahasiswa asal Langkat, Sumatera Utara, baru-baru ini menjadi sorotan publik.

 


Carlos Sitepu, seorang mahasiswa asal Langkat, Sumatera Utara, baru-baru ini menjadi sorotan publik karena keterlibatannya dalam perakitan pesawat yang menarik perhatian banyak orang. Carlos lahir di Binjai pada 22 Maret 2003 dan saat ini tinggal di Jalan Pembangunan nomor 18, Kelurahan Selayang, Kecamatan Medan Baru. Meski tinggal di Medan untuk melanjutkan pendidikan, Carlos berasal dari Dusun Antara, Desa Adin Tengah, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, yang menjadi lokasi tempat tinggalnya. Ia tercatat sebagai mahasiswa semester 6 di Polmed USU, jurusan Teknik Mesin, dengan Program Studi Teknik Konversi Energi.

Pada pagi hari Sabtu, pukul 07:00 WIB, tiga anggota Babinpotdirga (Bintara Pembina Potensi Dirgantara) atas perintah Kadispotdirga Letkol Kes Tedy Vicson Pane berangkat menuju Dusun Antara, Salapian, untuk mengunjungi kediaman Carlos. Kedatangan mereka tentu saja terkait dengan penemuan Carlos yang viral karena berhasil merakit sebuah pesawat, yang menjadi pusat perhatian baik di dunia teknik maupun masyarakat umum. Perakitan pesawat oleh seorang mahasiswa ini memicu banyak pertanyaan dan rasa penasaran, mengingat ini adalah prestasi yang jarang terjadi di kalangan mahasiswa.


Carlos sendiri mengaku bahwa minatnya terhadap dunia penerbangan dan perakitan pesawat telah tumbuh sejak kecil. Keinginan untuk menciptakan pesawat yang dapat terbang menjadi salah satu impian yang terus ia kembangkan melalui pendidikan yang ia jalani. Menggunakan keterampilan dan pengetahuan yang didapatkan selama perkuliahan di Polmed USU, ia berhasil merakit pesawat yang menarik perhatian berbagai pihak. Proyek tersebut menjadi bukti nyata bahwa meskipun Carlos berasal dari desa terpencil, dia memiliki kemampuan yang luar biasa.

Dalam kunjungan tersebut, Babinpotdirga berencana untuk melakukan pengecekan terhadap pesawat yang dirakit oleh Carlos. Mereka berusaha memastikan bahwa perakitan pesawat tersebut sesuai dengan standar keselamatan dan ketentuan yang berlaku. Tujuan mereka adalah untuk memberikan arahan dan pendampingan agar pesawat yang dibuat Carlos bisa lebih aman dan dapat berfungsi dengan baik jika diujicoba. Hal ini juga menjadi kesempatan bagi Carlos untuk belajar lebih banyak dari para ahli di bidang dirgantara.

Perakitan pesawat ini juga mencerminkan potensi luar biasa yang dimiliki oleh generasi muda di Indonesia, khususnya dalam hal kreativitas dan kemampuan teknis. Meskipun banyak yang meragukan kemampuan seorang mahasiswa untuk menciptakan pesawat sendiri, Carlos membuktikan bahwa dengan tekad dan pendidikan yang baik, segala hal yang tampaknya mustahil bisa menjadi kenyataan. Kini, dia menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama para mahasiswa di bidang teknik, untuk terus berkarya dan berinovasi demi masa depan yang lebih baik.












Komentar