PENTINGNYA PERTUMBAHAN ANAK DEMI MENGHINDARI STUNTING
By: Bintang Azhari
A. Pengertian Stunting
Stunting adalah masalah serius yang terjadi pada
masa pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi. Stunting adalah kondisi gagal
pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi yang kronis dan
berkelanjutan pada masa pertumbuhan awal mereka. Hal ini menyebabkan anak
memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari yang seharusnya untuk usia mereka.
Meskipun masalah ini terlihat sebagai masalah fisik, stunting sebenarnya
memiliki dampak yang sangat besar pada perkembangan anak secara keseluruhan.
Stunting, kondisi gagal pertumbuhan yang disebabkan oleh kekurangan gizi,
merupakan permasalahan yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.
B. Penyebab dan
Dampak Stunting. Penyebab
Stunting, ada beberapa
faktor yang berkontribusi pada
stunting antara lain
1. Kekurangan Gizi: Kurangnya
asupan nutrisi seperti protein, zat besi, vitamin A, dan asam folat
dapat menyebabkan stunting pada anak.
2. Faktor Lingkungan: Lingkungan yang tidak
higienis, sanitasi yang buruk, dan akses terbatas
terhadap air bersih juga berperan dalam stunting.
3. Infeksi
dan Penyakit: Infeksi kronis pada masa pertumbuhan anak dapat mengganggu
penyerapan nutrisi, mempengaruhi pertumbuhan anak.
Dampak
Stunting. Stunting
memiliki dampak jangka panjang yang serius, baik pada tingkat individu maupun
masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampaknya meliputi:
1.
Pertumbuhan Fisik yang Terhambat
2.
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tinggi badan yang lebih
pendek dari yang seharusnya, yang pada gilirannya dapat berdampak pada
produktivitas fisik mereka di kemudian hari.
3.
Gangguan Kognitif dan Mental
4. Stunting juga
dapat memengaruhi perkembangan otak anak, menyebabkan gangguan kognitif dan
penurunan kemampuan belajar.
5. Masalah Kesehatan yang
Berkelanjutan
6. Anak yang mengalami stunting
memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan seperti diabetes,
penyakit jantung, dan gangguan metabolik lainnya di masa dewasa.
Penanggulangan Stunting. Untuk mengatasi stunting, diperlukan pendekatan
yang komprehensif dari berbagai sektor, termasuk kesehatan, nutrisi, sanitasi,
dan pendidikan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
A. Pendidikan Gizi dan Kesehatan
1. Peningkatan
Pengetahuan Orang Tua. Edukasi
orang tua tentang pentingnya pola makan sehat dan nutrisi bagi anak.
Memberikan pendidikan dan informasi kepada orang
tua dan masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat untuk pertumbuhan anak.
2. Suplementasi
Gizi. Memberikan suplemen gizi seperti
vitamin dan zat besi bagi anak-anak yang membutuhkan. Memberikan akses yang
lebih baik terhadap makanan bergizi dan suplemen gizi bagi anak-anak yang
membutuhkan.
3. Peningkatan Sanitasi. Meningkatkan akses terhadap air bersih, sanitasi
yang baik, serta penyuluhan tentang kebersihan lingkungan.
B.
Peran Pemerintah dan Komunitas
Diperlukan komitmen dari pemerintah dan partisipasi
aktif masyarakat dalam mengatasi stunting dengan memberikan perhatian pada
program-program kesehatan dan gizi. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting
di tahun 2024 sebesar 14 persen. Dengan angka stunting di tahun 2021 sebesar
24,4 persen maka untuk mencapai target tersebut diperlukan penurunan 2,7 persen
di setiap tahunnya. Hal ini diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi
Gunadi Sadikin dalam keterangan persnya usai menghadiri Rapat Terbatas (Ratas)
mengenai Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang dipimpin oleh Presiden
Joko Widodo (Jokowi), Selasa (11/01/2022), secara virtual.
“Targetnya jelas, yaitu
menurunkan stunting-nya kita, per tahun 2021 ini kan ada di angka 24,4 persen,
itu beliau (Presiden Joko Widodo) harapkan bisa mencapai angka 14 persen di
tahun 2024. Hitung-hitungan kami turunnya mesti 2,7 persen per tahun,” ungkap Budi.
“Untuk menurunkan stunting, 30
persen bergantung kepada intervensi spesifik (dan) 70 persen bergantung kepada
intervensi sensitif, Kami di Kementerian Kesehatan membantu Pak Kepala
BKKBN konsentrasi yang intervensi spesifik, yang 30 persennya, Yang kita
lakukan adalah kita sudah mengubah Permenkes yang tadinya hanya memberikan
Tablet Tambah Darah (TTD) menjadi mengonsumsi,” imbuhnya.
1. Program
Kesehatan Masyarakat. Pemerintah dapat meluncurkan program- program kesehatan
untuk memantau pertumbuhan anak secara rutin.
2. Peningkatan
Akses Terhadap Layanan Kesehatan. Menyediakan akses yang lebih baik
terhadap layanan kesehatan dan nutrisi bagi masyarakat.
3. Kemitraan
dengan Swasta dan LSM: Kolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga non-pemerintah
untuk mengampanyekan solusi stunting.
C. Peran
Asupan Nutrisi
1. Pemberian ASI
Eksklusif: Menyusui eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan
anak sangat penting untuk memberikan nutrisi yang diperlukan.
2. Makanan
Pendamping ASI: Memberikan makanan pendamping ASI yang kaya
nutrisi setelah enam bulan untuk mendukung pertumbuhan optimal.
D. Perawatan
Kesehatan dan Lingkungan yang Sehat
1. Perawatan Kesehatan
Rutin: Mengikuti jadwal imunisasi dan perawatan kesehatan rutin untuk memantau
pertumbuhan anak.
2. Lingkungan Bersih dan
Higienis: Memberikan lingkungan yang bersih, sanitasi yang baik, serta akses
terhadap air bersih.
E. Pelayanan
Kesehatan yang Berkualitas
1. Perawatan
Kesehatan Anak: Memastikan adanya layanan kesehatan berkualitas yang memantau
pertumbuhan anak secara rutin.
2. Intervensi
Medis yang Tepat: Mengidentifikasi dan memberikan perawatan
medis pada anak-anak dengan risiko tinggi mengalami stunting.
Kesimpulan
Stunting bukan hanya masalah
kesehatan anak secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang meluas pada
perkembangan kognitif dan kesehatan mereka di masa depan. Untuk mengatasi
stunting, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk meningkatkan akses terhadap
nutrisi yang baik, layanan kesehatan, dan lingkungan yang bersih, sehingga
setiap anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Komentar
Posting Komentar
memuat tulisan yang sipatnya membangun perdaban manusia