SAKA DIRGANTARA DARI MASA KE MASA
by Letkol Adm M. Harahap
binkomsos.com Saka dirgantara merupakan wadah bagi generasi untuk berkarya di bidang dirgantara dengan keterampilan tersebut ia membaktikan diri pada bangsa dan negara. Saka singkatan dari satuan karya yang berarti tidak akan berhenti berkarya tidak menyia-nyiakan waktu semenit pun untuk pekerjaan yang tidak berguna.
Pimpinan Saka, dalam usaha meningkatkan
pembinaan dan pengembangan kegiatan, dibentuk Pimpinan Saka Dirgantara, yang
anggotanya terdiri atas unsur Kwartir dan unsur TNI Angkatan Udara serta unsur
lain yang berkaitan dengan kedirgantaraan. Di tingkat Nasional dibentuk
pimpinan Saka Dirgantara tingkat nasional, di tingkat daerah dibentuk pimpinan
saka dirgantara tingkat Daerah, di tingkat cabang dibentuk pimpinan
saka dirgantara tingkat Cabang. Masa bakti Pimpinan Saka Dirgantara sama
dengan masa bakti Kwartir yang bersangkutan.
Mengenal Pimpinan Saka Dirgantara
tingkat nasional saat ini
a. Kapala staf TNI AU selaku Majelis Pembimbing Nasional Saka Dirgantara ( Mabinas)
c. Waaspotdirga selaku Wakil Ketua Harian Majelis Pembimbing Nasional Saka Dirgantara (Wakil Ketua Harian Mabinas)
d. Kapuspotdirga selaku Ketua Pembina Nasional Saka Dirgantara (Ketua Mapinas)
Kita kembali ke 68 tahun yang
silam sejarah terbentuknya Satuan Karya Pramuka Dirgantara tidak terlepas dari
peran serta Pimpinan TNI AU, yang dahulu bernama Angkatan Udara Republik
Indonesia (AURI) dan sejarah aeromodelling di Indonesia. Pada tahun 1948, AURI
telah merintis terbentuknya Aero Club dan Pandu Udara di bawah
naungan TNI AU. Pada Juni 1954 untuk pertama kalinya diadakan perkemahan Pandu
Udara di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma yang dihadiri oleh 80 Pandu Udara
dari seluruh Indonesia. Di dalam perkemahan ini dilaksanakan perlombaan
kedirgantaraan. Hingga tahun 1955 telah tercatat 35.000 anggota Pandu Udara di
seluruh Indonesia.
Dalam perkembangannya pada
tahun 1966, terciptalah kesepakatan bersama antara TNI AU dan Gerakan Pramuka dalam membentuk Kompi
Pramuka Dirgantara. Kesepakatan tersebut tertuang dalam Instruksi Bersama
Menteri/Panglima Angkatan Udara dan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka
Nomor 13 Tahun 1966 dan Nomor 6 Tahun 1966 Tentang Pembentukan
Kompi-kompi Pramuka Dirgantara. Kompi Pramuka Dirgantara inilah yang kemudian
berubah nama menjadi Satuan Karya Pramuka Dirgantara.
Pada dewasa ini ilmu
pengetahuan dan tehnologi, khususnya dalam matra dirgantara telah mengalami
kemajuan yang pesat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
Bagi Indonesia, yang memiliki wilayah yang luas, kemajuan ilmu pengetahuan dan
tehnologi dalam matra dirgantara ini, harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Sebagai
bangsa yang merdeka, yang mempunyai kedaulatan sepenuhnya atas bumi, perairan
dan dirgantara nasionalnya, setiap warga negara mempunyai kewajiban untuk
membela kedaulatan tersebut, agar supaya aman damai, baik untuk masa sekarang
maupun masa-masa yang akan datang. Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan
yang membina anak-anak, remaja, pemuda dan orang dewasa, merupakan potensi yang
memegang peranan penting dalam pertahanan Wilayah (Tahwil) dan ketahanan
nasional(Tannas). Khususnya dalam mengembangkan pertahanan Wilayah dan ketahanan nasional dalam matra dirgantara,
maka Gerakan Pramuka perlu menyelenggarakan pendidikan minat dirgantara bagi
anggota-anggotanya.
Kesakaan dilaksanakan di
gugus depan para gugus depan memberikan anggotanya ke saka untuk dididik sesuai
bidang saka yang kemudian selesai didik oleh saka akan dikembalikan ke Gugus
depan (Gudep) untuk mendapat pendidikan lanjut atau didik saka yang lain,
satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani
peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya
dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik
untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan
perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya, yang dapat menjadi anggota Saka
Dirgantara adalah :
a. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas,
yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
b. Pemuda berusia 16-25 tahun,
dengan syarat khusus, akan didik pengetahuan pramuka selanjutnya
c. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan
pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk
memperoleh Tanda Kecakapan
Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang
bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
Saka Dirgantara meliputi 3 (tiga) krida, yaitu :
a. Krida Olahraga Dirgantara
b. Krida Pengetahuan Dirgantara
c. Krida Jasa Kedirgantaraan
Krida terdiri dari SKK adalah singkatan dari Syarat Kecakapan
Khusus, sedang TKK adalah singkatan dari Tanda Kecakapan Khusus. Keduanya
saling terkait. SKK (Syarat Kecakapan Khusus) merupakan serangkaian syarat
untuk mendapatkan TKK (Tanda Kecakapan Khusus). Sedangkan TKK adalah tanda yang
diberikan setelah menyelesaikan SKK.
SSK Olahraga Dirgantara, terdiri
atas 7 (tujuh) :
a. SKK Pesawat Bermotor
b. SKK Pesawat Tak Bermotor
c. SKK Aero Modelling
d. SKK Terjun Payung
e. SKK layang Gantung.
f. SKK Paralayang.
g. SKK Drone.
Krida Pengetahuan Dirgantara, terdiri
atas 5 (lima) SKK :
a. SKK Navigasi Udara
b. SKK Pengatur Lalulintas Udara
c. SKK Meteorologi
d. SKK Fasilitas Penerbangan
e. SKK Aerodinamika.
Krida Jasa Kedirgantaraan, mempunyai 4 (empat) SKK :
a. SKK Teknik Mesin Pesawat Udara
b. SKK Komunikasi
c. SKK Struktur Pesawat
d. SKK Search And Rescue (SAR).
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Dirgantara adalah :
a. Memiliki Kecakapan dan keterampilan serta sikap dan usaha tertentu di bidang
kedirgantaraan.
b. Memiliki rasa bangga memperoleh TKK
yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
c. Memperoleh kecakapan khusus yang
diakui oleh instansi pemerintah maupun swasta serta masyarakat sehingga
bermanfaat secara nyata untuk dapat memperoleh pekerjaan.
d. Mampu menimbulkan rasa cinta
Dirgantara di kalangan Pramuka, Pemuda dan masyarakat.
Komentar
Posting Komentar
memuat tulisan yang sipatnya membangun perdaban manusia