Kunjungan Kehormatan Marsda (Purn) Dr. H. Usra Hendra Harahap, M.Si ( Dubes Abuja dgn 14 Negara Akreditasi ) Kepada Amirul Mukminin His Eminence, Sultan Sokoto State, H. Muhammad Sa’ad Abubakar, CRT, mni




http://maleya-scout.blogspot.com Abuja.Com Marsda (purn)  Dr. H. Usra Hendra Harahap, M.Si, Duta Besar RI untuk Abuja dengan 14 Negara rangkapan + ECOWAS, telah melakukan kunjungan kehormatan Kepada  Amirul Mukminin His Eminence,  Sultan Sokoto, H. Muhammad Sa’ad Abubakar, CRT, mni, dilanjutkan ke Rt. Hon Mr. Amiru Waziri Tambuwal, Gubernur Negara Bagian Sokoto, Kunjungan dimaksudkan dalam rangka meningkatkan hubungan diplomasi ekonomi khususnya di bidang peternakan/ Pertanian ,  keuangan    shariah dan pendidikan. Di sela kegiatan, Duta Besar RI juga mendapat kesempatan untuk memberikan santunan bantuan zakat dari Badan Zakat Amal dan Waqf, Negara Bagian Sokoto berupa beras dan sejumlah uang ke 100 (seratus) kepala keluarga yang membutuhkan. 

Dalam pertemuan, Sultan Sokoto dan Gubernur menerima baik undangan untuk berkunjung ke Indonesia untuk mempererat hubungan dan kerjasama. Untuk itu, tim aju akan segera ke Indonesia mempersiapkan kerjasama yang akan dilakukan. Diharapkan kunjungan Sultan Sokoto dan Gubernur Sokoto dapat dilakukan tahun ini juga.



Bertempat di kantor Kegubernuran Negara Bagian Sokoto Nigeria, Duta Besar RI Abuja telah melakukan kunjungan kehormatan kepada Rt, Hon, Mr. Amiru Waziri Tambuwal, Gubernur Negara Bagian Sokoto, Nigeria. Pertemuan membahas tentang peningkatan hubungan diplomasi Indonesia-Nigeria di bidang pendidikan, pertanian termasuk peternakan.

Duta Besar RI Abuja dalam pertemuan ini menyampaikan tentang adanya kesamaan Indonesia dan Nigeria khususnya dalam mayoritas jumlah penduduk yang memeluk agama islam, kebudayaan dan juga iklim. Iklim di Negara Bagian Sokoto walaupun lebih sering mengalami cuaca panas terik yang berkepanjangan namun memiliki hasil pertanian yang cukup baik seperti beras, wortel, kentang, singkong, umbi-umbian, pisang, kacang dan lainnya. Hasil produk pertanian ini saat ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh mereka. Guna meningkatkan hubungan baik dua negara, Indonesia dapat membantu untuk meningkatkan hasil produk olahan pertanian menjadi lebih produktif. Indonesia menawarkan kerja sama guna meningkatkan nilai tambah terhadap produk-produk pertanian mereka khususnya di Negara Bagian Sokoto.

Bidang pendidikan, Duta Besar RI mengharapkan rencana kegiatan pengiriman pelajar/mahasiswa dari Nigeria khususnya Negara Bagian Sokoto ke Indonesia kiranya dapat segera diwujudkan. Saat ini Negara Bagian Sokoto sedang dalam tahap finalisasi penandatanganan MOU antara Universitas Darussalam (UNIDA) atau Pondok Pesantren Modern Gontor, Jawa Timur dengan Sokoto State Zakat and Waqaf (Endowment) Commision (SOZECOM), Nigeria tentang rencana pengiriman pelajar/mahasiswanya untuk melanjutkan sekolah di UNIDA.

Adapun alasan pemilihan UNIDA, bagi Negara Bagian Sokoto, merupakan salah satu pondok pesantren yang dianggap paling baik untuk diterapkan di Nigeria yang memiliki nilai pengajaran pendidikan agama yang baik dan ilmu pengetahuan lainnya. Selain mempelajari pendalaman ilmu agama juga diberikan ilmu kejuruan lainnya seperti komputer/IT, montir, olah raga, kesenian, memasak, menjahit, bercocok tanam, beternak hewan dan lain sebagainya. Sehingga para santri juga siap bekerja setelah menamatkan pendidikannya di pondok pesantren. Karena itu Negara Bagian Sokoto, Nigeria, amat tertarik dengan penerapan sistem pendidikan pengajaran di pondok pesantren di Indonesia. 



Penerapan konsep manajemen pendidikan pondok pesantren di Indonesia diharapkan dapat mengurangi banyaknya Al Majiri (pengemis) di Nigeria yang sudah mendarah daging. Di Nigeria, pada umumnya anak-anak yang pada pagi dan siang hari mempelajari bahasa Arab kemudian di sore harinya menjadi pengemis untuk mencukupi kebutuhan makan malamnya atau untuk keesokan harinya. Di Sokoto State pada umumnya, banyak Al Majiri yang berpencar di segala sudut kota merupakan pemandangan sehari-hari. Hal ini menjadikan Sokoto ingin belajar tentang sistem pengajaran islami di pondok pesantren di Indonesia yang mampu memberikan pelajaran selain pendidikan umum juga pendidikan yang menjadikan para siswanya belajar untuk mandiri dengan mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan yang produktif di luar jam-jam sekolah.


Selanjutnya Dubes menyampaikan bahwa  Indonesia  memiliki contoh model pondok pesantren yang baik dan cocok diterapkan di Sokoto State, guna mengurangi angka kemiskinan (al Majiri) di Sokoto, maka dalam waktu dekat pemerintah Nigeria khususnya dari Negara Bagian Sokoto akan mengirimkan pelajar/mahasiswa yang terpilih untuk belajar di pondok-pondok pesantren di Indonesia.






Lebih lanjut Duta Besar RI menyampaikan bahwa di bidang peternakan sapi, Indonesia memiliki Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari yang berlokasi di kota Malang, Jawa Timur. Pada kunjungan Duta Besar RI ke BBIB bulan lalu, BBIB menawarkan proyek kerja sama inseminasi buatan untuk sapi-sapi perah dan Daging di Nigeria khususnya di Negara Bagian Sokoto. BBIB siap membantu dan melakukan sharing knowledge untuk pengembangan sapi di Nigeria. 


Dalam kesempatan yang  Mr. Aminu Waziri Tambuwal, Gubernur Sokoto menyampaikan bahwa kesamaan agama, kebudayaan dan iklim menjadikan Nigeria ingin belajar banyak dan berbisnis dengan Indonesia.  Lebih lanjut dikatakan bahwa sejak kunjungannya ke Indonesia pada Juli 2019 lalu, Gubernur menyatakan apresiasi atas kunjungan dan pertemuan dengan beberapa lembaga institusi di Indonesia seperti BAZNAS, Rumah Zakat, BMT, Ponpes Darunnajah, Ponpes Nurul Iman di Bogor, UNIDA Gontor dan mengunjungi ZISWAF dimana beliau amat terkesan dengan penerapan sistem penerapan pengajaran secara islami yang diterapkan di lembaga kemanusiaan tersebut. Gubernur menambahkan bahwa amat tertarik dengan proyek Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta dan berencana untuk melakukan kerjasama dengan Pemda DKI Jakarta untuk belajar mengenai proyek TMII di kota Sokoto.

Pada hari yang sama sore harinya, Duta Besar RI mengadakan kunjungan ke kantor SOZECOM dalam rangka menghadiri kegiatan pemberian santunan bantuan berupa beras dan sejumlah uang kepada 100 (seratus) kepala keluarga yang berdomisili di sekitar kantor SOZECOM. Pemberian bantuan dan penyaluran distribusi berupa makanan kepada masyarakat sekitar merupakan salah satu wujud nyata sebagai bentuk kepedulian dan berbagi rasa sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW agar sebaiknya kita memiliki rasa empati terhadap orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan.  Dalam  acara tersebut telah dilaksanakan dengan sangat apik dan menarik, selain dikumandangkan lagu kebangsaan Nigeria, tidak disangka oleh Duta Besar RI dan Staf bahwa anak-anak dengan jumlah kurang lebih 60 siswa tingkat SD dan SMP memberikan kejutan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya tanpa membaca text dengan fasih. Setelahnya ditampilkan juga suguhan kemampuannya untuk melakukan parade dan defile oleh anak-anak siswa sekolah penuh semangat dengan membawa bendera Merah Putih melintas didepan Dubes RI dan Dubes RI Berdiri membalas defile yg membawa bendera Merah Putih tsb.



Siang harinya, Duta Besar RI melihat langsung pasar hewan Karra Cows market yang menjual ternak berbagai jenis sapi dan juga unta. Setelahnya mengunjungi peternakan sapi dimana sapi di perah untuk diambil susu untuk kemudian dibuat menjadi yoghurt sedangkan kulit sapi kemudian diolah dan dijadikan sebagai hiasan sarung bantal yang apik, kuat dan tahan lama.


Sore hari, Duta Besar RI dengan didampingi Ibu Duta Besar turut serta melihat bagaimana anak-anak belajar ilmu agama islam dengan mempelajari alquran di atas papan allo (sejenis papan yang terbuat dari kayu) yang ditulis dengan menggunakan arang. Mereka belajar di halaman rumah yang amat sederhana yang beralasan tanah tanpa tikar, meja, kursi apalagi kipas angin, namun antusias dan ketekunan anak-anak menghafal alquran sangat luar biasa dan ini dilakukan setiap hari. Pada kesempatan itu, Duta Besar RI menyerahkan donasi berupa beras dan minyak goreng kepada anak-anak melalui para guru ngaji yang memiliki jumlah siswa kurang lebih sebanyak 550 orang.

Komentar